Forex Itu Dagang Apa Sih? Jual Beli Angin?
Kalau masih mikir "di forex itu dagang apa sih?", jawaban singkatnya: UANG.
Tapi jangan salah paham dulu. Bukan uang fisik yang bisa kamu pegang atau masukin ke dompet. Ini jual beli nilai mata uang, bukan duit kertas yang bisa kamu tukar di money changer dekat rumah. Jangan sampai mikir forex kayak barter duit di pinggir jalan.
Masih bingung? Tenang, mari kita pelan-pelan membuka mata dunia trading yang sering disalahpahami ini.
Forex Itu Kayak Beli Saham Sebuah Negara? Kok Bisa?
Anggap aja trading forex itu kayak beli saham ekonomi suatu negara.
Misalnya, kamu beli Yen Jepang (JPY). Artinya, kamu percaya ekonomi Jepang lagi oke, makin kuat, dan bakal bikin kamu cuan. Kalau tebakanmu benar, nilai Yen naik, dan kamu bisa jual kembali dengan harga lebih tinggi.
Tapi kalau salah? Ya siap-siap nyungsep.
Singkatnya:
- Kalau ekonomi suatu negara sehat → mata uangnya naik.
- Kalau ekonominya ambyar → mata uangnya ikut nyungsep.
Jadi, setiap kali trading forex, kamu itu sebenarnya lagi bertaruh sama kondisi ekonomi suatu negara. Kalau nggak ngerti ekonomi dan asal tebak, ya kamu yang bakal jadi mangsa pasar.
Mata Uang yang Jadi Raja di Forex (Forex Majors)
Di dunia forex, ada delapan mata uang utama yang paling sering diperdagangkan. Mata uang-mata uang ini ibarat para sultan di dunia trading—perdagangannya ramai, likuiditasnya tinggi, dan pergerakannya cepat.
Pertama, ada USD (Dollar Amerika Serikat), si raja pasar keuangan dunia yang dijuluki Buck. Semua transaksi global hampir selalu melibatkan USD, jadi nggak heran kalau mata uang ini jadi pusat perhatian.
Kemudian ada EUR (Euro), mata uang Uni Eropa yang sering dipanggil Fiber. Sebagai rival utama USD, Euro sering jadi pilihan trader yang ingin "melawan" dominasi Dollar.
Lalu ada JPY (Yen Jepang), yang nggak punya julukan aneh-aneh—ya cukup disebut Yen saja. Yen ini sering jadi pilihan saat pasar sedang kacau, karena dianggap lebih stabil dibanding mata uang lain.
Berikutnya ada GBP (Pound Inggris), yang punya nama panggilan keren: Cable. Kenapa Cable? Karena dulu transaksi GBP/USD dikirim lewat kabel bawah laut antara Inggris dan Amerika. Nggak penting sih buat trading, tapi lumayan buat bahan ngobrol di komunitas trader biar keliatan paham sejarah.
Selain itu, ada juga CHF (Franc Swiss) atau Swissy, mata uang favorit buat mereka yang suka main aman. Swissy sering dicari investor saat dunia lagi gonjang-ganjing, karena dianggap sebagai "safe haven currency."
Di luar itu, ada CAD (Dollar Kanada) alias Loonie, AUD (Dollar Australia) atau Aussie, dan NZD (Dollar Selandia Baru) yang dijuluki Kiwi. Meskipun sama-sama Dollar, mata uang ini punya karakteristik masing-masing, terutama karena ekonomi negara mereka bergantung pada komoditas seperti minyak, emas, dan pertanian.
Kenapa Forex Majors Jadi Favorit?
Jawabannya simpel: likuiditas dan kemudahan.
Mata uang-mata uang ini nggak bakal sekarat di market. Mau beli? Ada. Mau jual? Juga ada. Tinggal klik, transaksi beres. Jumlah peserta pasar yang sudah melakukan akad jual-beli di harga forex tertentu pada saat itu, bisa kamu lihat di indikator VOLUME di platform tradingmu (MT4 atau MT5).
Beda cerita kalau kamu nekat mau trading mata uang eksotis kayak Rupiah, Peso, atau Rubel. Bisa jadi kayak jualan es cendol di Antartika—ada sih yang mau jual beli ama kamu, tapi kapan?
Jadi, Forex Itu Cuma Soal Jual Beli Mata Uang?
Oh, tentu tidak, bocil. Forex bukan sekadar nebak harga naik atau turun. Ini soal memahami ekonomi global, kebijakan moneter, perang dagang, hingga psikologi pasar.
Kalau mindset-mu masih "ah, asal tebak aja, naik atau turun", mending langsung kasih duitmu ke trader yang lebih paham. Biar nggak ribet, langsung aja nyumbang ke mereka, toh ujung-ujungnya duitmu bakal pindah ke kantong mereka juga kalau kamu nekat nyemplung dan akhirnya Loss.
Mau jadi trader beneran atau cuma jadi mangsa? Pilih sendiri.
Ingin Tahu Lebih Lanjut?
Setelah memahami dasar-dasar forex, saatnya melangkah ke materi berikutnya: Mengenal Pasangan Mata Uang