Eropa kini berupaya mengurangi ketergantungannya pada dominasi industri militer Amerika Serikat (AS), sebuah langkah yang menimbulkan pertanyaan baru mengenai masa depan hubungan transatlantik, terutama di tengah ketegangan perang dagang yang dipicu oleh Presiden Donald Trump.
Menurut laporan Newsweek pada Selasa (18/3/2025), negara-negara Eropa sedang menyesuaikan diri dengan kebijakan luar negeri Presiden Trump, yang telah mengubah pendekatan tradisional AS terhadap benua tersebut selama beberapa dekade.
Pejabat Eropa, baik secara terbuka maupun tertutup, telah merespons desakan pemerintahan Trump untuk meningkatkan anggaran pertahanan secara signifikan. Mereka juga berupaya mengurangi ketergantungan terhadap kekuatan militer serta industri pertahanan AS yang sangat dominan.
Pemimpin Eropa, seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, berusaha menyeimbangkan antara menjaga hubungan dengan AS dan memperkuat inisiatif Eropa dalam mencapai kemandirian di sektor pertahanan. Macron bahkan menegaskan bahwa ia akan mendorong sekutunya di Eropa, yang selama ini lebih banyak membeli produk AS, untuk mulai berinvestasi pada teknologi buatan Eropa.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen baru-baru ini mengumumkan rencana alokasi anggaran pertahanan sebesar US$870 miliar bagi Uni Eropa, menandai langkah besar dalam upaya memperkuat industri pertahanan benua tersebut.
Namun, muncul kekhawatiran mengenai apakah AS masih dapat diandalkan sebagai sekutu utama serta apakah pengadaan teknologi militer canggih dari AS tetap menjadi pilihan strategis bagi negara-negara NATO di Eropa.
Laporan terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa AS masih mendominasi ekspor senjata global, dengan kontribusi mencapai 43% dalam empat tahun terakhir. Menurut Pieter Wezeman, peneliti senior di SIPRI, meskipun negara-negara Eropa dalam NATO mulai mengurangi ketergantungan pada impor senjata dari AS, rantai pasokan pertahanan transatlantik telah tertanam begitu dalam. Faktanya, impor senjata dari AS justru meningkat, dengan lebih dari 500 unit pesawat tempur serta berbagai persenjataan lainnya masih dalam proses pemesanan oleh negara-negara Eropa.
Belum jelas peralatan militer spesifik apa yang akan digantikan oleh Eropa, terutama karena banyak teknologi pertahanan benua tersebut masih bergantung pada komponen dari perusahaan AS. Selain itu, AS telah lama menyediakan beberapa sistem militer paling mahal untuk Eropa, termasuk logistik, transportasi berat, intelijen, serta pengintaian satelit.
Selain di sektor pertahanan, Eropa juga mulai mencari alternatif terhadap sistem komunikasi satelit Starlink, yang saat ini dikelola oleh perusahaan teknologi AS, SpaceX, milik Elon Musk. Starlink telah memainkan peran dominan dalam komunikasi militer Ukraina, namun Eropa ingin mengembangkan sistem independen yang lebih sesuai dengan kepentingan strategis mereka.
✅ Dapatkan Update Signal Forex dan Insight Eksklusif di Channel Invezto:
Link Channel
> WA Channel: https://invezto.com/channel_wa
> Tele Channel: https://invezto.com/channel_tele
Tetap konsisten, terus belajar, dan semoga sukses di perjalanan tradingmu!
XAU/USD – Analisis Teknikal HarianHarg...
USD/JPY – Analisis Teknikal HarianHarg...
Harga emas dunia kembali menunjukkan tar...
Harga emas dunia kembali bergerak naik p...