Indeks Dolar AS (USD) menguat pada hari Selasa setelah mengalami penurunan signifikan pada awal minggu, didukung oleh memburuknya sentimen risiko di pasar. Agenda ekonomi Eropa hari ini mencakup rilis data Survei ZEW terkait Sentimen Ekonomi untuk Jerman dan Zona Euro. Di sisi lain, data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kanada untuk Desember akan menjadi fokus utama para investor menjelang sesi perdagangan Amerika.
Pada hari Senin, laporan bahwa Presiden AS Donald Trump menahan pengumuman tarif pada hari pelantikannya menekan USD. Namun, pernyataan Trump mengenai kemungkinan tarif 25% terhadap impor dari Meksiko dan Kanada, serta ancaman tarif pada Tiongkok jika kesepakatan TikTok tidak tercapai, mendorong penguatan USD di sesi Asia hari Selasa. Sentimen ini turut membebani mata uang seperti Peso Meksiko, yang melemah signifikan terhadap dolar.
Sementara itu, laporan ketenagakerjaan Inggris menunjukkan tingkat pengangguran sedikit naik menjadi 4,4% hingga November, sementara perubahan ketenagakerjaan mencatat peningkatan 35 ribu. Inflasi upah juga meningkat ke 5,6%, sesuai ekspektasi. Namun, GBP/USD tetap berada dalam tekanan, diperdagangkan di bawah 1,2300. Di pasar lain, USD/CAD mencatat penguatan ke level tertinggi sejak Maret 2020 di atas 1,4500 sebelum terkoreksi. Emas, yang sempat naik tipis pada hari Senin, terus menguat pada Selasa dan diperdagangkan di atas $2.725.
Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald T...
Analisis Teknikal USD/JPY: Potensi Korek...
Analisis Teknikal AUD/USD: Bearish Setel...
Harga emas global terus mengalami kenaik...