Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 24 Jun, 2025

2025: Saat Bitcoin Tersandung, Emas Kembali Bersinar?

Tahun 2025 bisa jadi titik balik penting bagi pasar aset global. Bitcoin yang sempat dielu-elukan sebagai “emas digital” mulai kehilangan daya tariknya, sementara emas fisik justru tampil memikat di tengah ketidakpastian global.

Analis senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone, menilai bahwa pasar tengah mengalami transisi besar. Ia menyebut bahwa investor kini mulai berpaling dari aset spekulatif seperti kripto dan kembali ke instrumen lindung nilai klasik seperti emas, seiring meredanya tekanan inflasi dan munculnya tren deflasi.


Bitcoin vs Emas: Rasio Mulai Bergeser

McGlone mencatat rasio harga Bitcoin terhadap emas sempat menyentuh 33:1 pada Mei lalu—sebuah titik yang dianggapnya sebagai "puncak sementara." Menurutnya, ini adalah tanda bahwa dominasi Bitcoin berada di ambang penurunan, dan emas bisa jadi kembali mengambil panggung utama.

Lebih ekstrem lagi, ia memprediksi potensi skenario di mana:

  • Emas bisa melonjak ke $4.000 per ons
  • Bitcoin justru bisa jatuh ke $40.000

Padahal saat ini, BTC masih diperdagangkan di atas $105.000, dengan volume harian yang cukup tinggi (sekitar $43,5 miliar).


Apakah Era Bitcoin Mulai Surut?

McGlone melihat bahwa level $100.000 bisa menjadi "plafon alami" untuk Bitcoin dalam jangka pendek, terutama karena reli sebelumnya lebih banyak digerakkan oleh optimisme pasar daripada fundamental yang solid.

“Spekulasi yang berlebihan kemungkinan sudah mencapai titik jenuh,” ujarnya.
“Saat itu terjadi, investor biasanya kembali ke aset yang lebih stabil.”

Sementara emas menunjukkan performa yang konsisten dan daya tahan terhadap gejolak makro, kripto mulai menghadapi tantangan dari rotasi sektor, regulasi, dan volatilitas tinggi.


Tapi Tidak Semua Setuju...

Meski McGlone terdengar pesimis terhadap BTC, sejumlah analis papan atas justru tetap bullish terhadap prospek jangka panjangnya:

  • JPMorgan memprediksi Bitcoin akan kembali outperform emas di paruh kedua 2025.
  • Tom Lee (Fundstrat) melihat potensi besar dari adopsi kripto yang makin meluas.
  • Jurrien Timmer (Fidelity) bahkan menganggap BTC sebagai “emas modern” yang suatu saat bisa menggantikan posisi emas sebagai penyimpan nilai utama.

Data On-Chain: Investor Besar Masih Diam

Salah satu indikator penting, Long-Term Holder (LTH) Supply, menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik Bitcoin jangka panjang belum menjual. Ini berarti belum ada distribusi besar-besaran seperti yang biasa terjadi di puncak pasar.

Kesimpulan sementara?

  • Sinyal Bullish: LTH Supply masih tinggi → tekanan jual minim → pasar tetap stabil.
  • Sinyal Caution: Jika tensi geopolitik atau inflasi meningkat, pergerakan bisa berubah drastis.

Arah Selanjutnya?

Selama pemegang besar Bitcoin tetap tenang, harga cenderung terjaga. Tapi tetap waspada:

  • Kebijakan The Fed,
  • Konflik Timur Tengah,
  • Dan tekanan pasar saham AS
    ...semuanya bisa mempengaruhi arah kripto dan emas secara signifikan.

Kesimpulan:

Tahun 2025 bisa menjadi momen di mana investor benar-benar memilih — apakah tetap bertaruh pada pertumbuhan tinggi & risiko besar (Bitcoin) atau beralih kembali ke ketahanan jangka panjang (Emas).

Dan kamu, siap pilih yang mana?

You may also like

Related posts