Pasangan mata uang AUD/USD diperdagangkan di sekitar level 0,6190 pada hari Selasa, mempertahankan bias bearish-nya. Tren negatif ini terlihat jelas dalam pergerakannya yang tetap berada di dalam saluran menurun pada grafik harian. Meskipun demikian, indikator teknikal menunjukkan tanda-tanda pemulihan jangka pendek.
Salah satu indikator utama yang menjadi perhatian adalah Relative Strength Index (RSI) 14-hari, yang berhasil naik di atas level 30. Hal ini menandakan bahwa AUD/USD mulai pulih dari kondisi oversold (jenuh jual), memberikan potensi adanya rebound jangka pendek. Namun, tren secara keseluruhan masih menunjukkan dominasi tekanan jual.
Level Resistance yang Menjadi Hambatan Rebound
Dalam jangka pendek, AUD/USD menghadapi beberapa level resistance penting yang harus dilalui untuk mengubah arah tren. Resistance terdekat terletak di Exponential Moving Average (EMA) sembilan hari pada 0,6193. Jika pasangan mata uang ini mampu menembus level tersebut, target berikutnya berada di EMA 14-hari di 0,6210.
Resistance yang lebih signifikan berada di dekat batas atas saluran menurun, yaitu sekitar level 0,6230. Penembusan di atas level ini dapat menjadi indikasi awal pembalikan tren menuju area yang lebih bullish. Namun, dengan sentimen pasar saat ini yang masih didominasi oleh kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global dan melemahnya permintaan terhadap aset berisiko, momentum bullish terlihat cukup terbatas.
Level Support Kunci di Sisi Bawah
Di sisi lain, jika tekanan jual berlanjut, AUD/USD kemungkinan akan kembali menguji level support kritis. Support pertama berada di sekitar batas bawah saluran menurun, yaitu di area 0,5940. Penembusan di bawah level ini dapat memperpanjang tren bearish dan membuka peluang untuk penurunan lebih lanjut menuju area psikologis 0,5900.
Dari perspektif fundamental, AUD/USD dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
1. Prospek Kebijakan Moneter RBA dan The Fed:
Reserve Bank of Australia (RBA) baru-baru ini mempertahankan suku bunga, tetapi nada dovish dari bank sentral ini memberikan tekanan pada dolar Australia. Sebaliknya, Federal Reserve AS tetap menunjukkan sikap hawkish, memperkuat dolar AS dan menekan pasangan AUD/USD.
2. Data Ekonomi Global:
Perlambatan ekonomi global, terutama dari Tiongkok sebagai mitra dagang utama Australia, turut memengaruhi permintaan terhadap dolar Australia. Data terbaru mengenai perdagangan dan aktivitas manufaktur Tiongkok akan menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
3. Sentimen Risiko di Pasar:
Sebagai mata uang berisiko, dolar Australia cenderung melemah ketika pasar keuangan global dilanda ketidakpastian atau penghindaran risiko. Kondisi pasar saat ini yang didominasi oleh kekhawatiran terhadap inflasi global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi terus menambah tekanan pada AUD/USD.
Kesimpulan
Secara teknikal, pasangan AUD/USD masih berada dalam tekanan bearish meski ada tanda-tanda pemulihan dari kondisi oversold. Level resistance di EMA sembilan hari (0,6193), EMA 14-hari (0,6210), dan batas atas saluran menurun (0,6230) menjadi area penting yang perlu diawasi untuk potensi pembalikan tren. Sebaliknya, support utama di 0,5940 menjadi penentu jika tekanan jual terus berlanjut.
Investor disarankan untuk tetap memperhatikan perkembangan data ekonomi utama dan sentimen pasar secara keseluruhan guna mengambil keputusan trading yang lebih bijak. Strategi manajemen risiko juga sangat penting, mengingat volatilitas pasar yang masih tinggi.
Analisis Teknikal XAU/USD: Emas Berpoten...
Potensi resesi di Amerika Serikat (AS) s...
Analisis Teknikal USD/JPY: Tekanan Beari...
Lonjakan Impor Emas AS Picu Kekhawatiran...