
Setiap kali BTC tersandung, jagat kripto serentak meneriakkan dua mantra sakti: “ini cuma koreksi sehat” atau “selamat datang bear market.” Dua kubu itu sama-sama yakin, sama-sama lantang, dan—tentu saja—sama-sama merasa paling benar. Supaya kamu tidak sekadar jadi korban timeline, mari kita bedah dengan dingin: kalau bear market benar-benar mulai menggeliat, apa tandanya, bagaimana menyikapinya, dan rencana apa yang bisa dijalankan tanpa menjual ginjal.
Bear market secara sederhana adalah periode tren turun yang berkepanjangan, ditandai puncak yang terus menurun (lower highs) dan lembah yang makin rendah (lower lows). Ini bukan soal satu candle merah sepanjang layar; ini soal struktur harga, perilaku volume, dan psikologi pasar yang bergeser dari euforia “ke bulan” menjadi fase “kenapa dompetku kurus?”. Intinya: bukan hari sial, melainkan musim hujan yang panjang.
Ini fondasi. Selama puncak makin pendek dan lembah makin dalam, tren turun masih berkuasa. Jangan mendebat gravitasi dengan harapan.
Ketika harga berkali-kali tertolak di MA menengah–panjang (mis. MA 100/200 harian), berarti “atap” mulai kokoh. Break & close di atas atap itu baru tanda perlawanan yang pantas dihitung.
Rali tanpa volume itu piknik tanpa bekal. Di bear market, lonjakan volume sering muncul saat merah—itu para pemegang lama yang akhirnya menyerah.
Saat funding berfluktuasi negatif dan posisi panjang terpaksa dilikuidasi, kamu mendapat “bensin” tambahan ke bawah. Kebalikannya, funding positif ekstrem di rali tipis juga sinyal “awas salip kanan”.
Bear market klasik sering dibuka dengan flight to quality: dominasi BTC naik ketika altcoin bocor ban. Kalau dominasi turun karena alt “pomp”—cek lagi, jangan-jangan jebakan likuiditas.
Aliran masuk ke bursa, netflow stablecoin, dan dry powder memberi konteks siapa yang memegang kendali: pembeli sabar atau penjual panik.
Kripto mungkin lahir dari mimpi desentralisasi, tapi tetap hidup di dunia nyata yang dikuasai suku bunga, likuiditas dolar, dan selera risiko global.
Prinsip pertama: bertahan hidup. Potong ukuran posisi, batasi eksposur leverage, terima kenyataan bahwa “tidak trading” juga termasuk rencana.
Pilih “bahasa” yang kamu pahami: H4/D1 untuk gambaran besar; H1 untuk eksekusi; jangan campur aduk arah D1 bearish dengan entry scalp melawan arus tanpa alasan kuat.
Ukuran posisi itu ilmu, bukan perasaan. Volatilitas naik → lot turun. Bear market menghukum yang serakah lebih cepat daripada bull market menghargai yang sabar.
Untuk portofolio spot besar, pertimbangkan hedging terukur via futures/opsi. Bukan untuk “ayo judi”, tapi payung saat hujan deras.
Uang tunai (atau stablecoin terpercaya) adalah amunisi. Tanpa amunisi, rali relief hanya jadi tontonan pahit.
Rali yang sehat biasanya menghela RSI/momentum ke atas midline dan bertahan. Kalau tiap rali macet di bawah midline, berarti tenaga beli masih loyo.
Tanyakan: siapa beli, siapa jual, dan di level mana transaksi menumpuk. Di bear market, area penumpukan sering berubah jadi “tembok” saat harga memantul naik.
Boleh beli—kalau rencanamu jelas: lokasi, alasan, invalidasi. Tanpa itu, kamu bukan beli; kamu berjudi.
DCA butuh horizon panjang, dana dingin, dan keyakinan tesis. Kalau kamu butuh uang itu bulan depan, itu namanya spekulasi dengan tenggat.
Di volatilitas tinggi, leverage kecil + manajemen salah = bencana besar. Leverage memperbesar semuanya—termasuk kesalahan.
Jika ini memang awal bear market, jangan panik—itu hadiah untuk yang disiplin. Pasar turun membuka dua peluang: memperbaiki proses dan mengumpulkan amunisi di harga yang lebih masuk akal. Kalah itu wajar; yang tidak wajar adalah mengulang kesalahan yang sama. Pasang rencana, hormati invalidasi, dan biarkan data—bukan ego—yang memimpin jarimu menekan tombol.
Suka analisis yang sarkas tapi menyehatkan akal? Follow akun sosial media INVEZTO untuk insight market, psikologi trading, dan playbook eksekusi yang bisa langsung dipakai—bukan sekadar jargon motivasi. Di musim bear sekalipun, pengetahuan dan disiplin tetap bisa bikin kurva ekuitasmu tidak ikut hibernasi.
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...