
Pasar aset digital kembali tertekan dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) hari ini anjlok lebih dari 2%, terseret oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap kesehatan sektor perbankan regional Amerika Serikat (AS) yang mengguncang pasar saham.
Berdasarkan data CoinMarketCap, Jumat (17/10/2025) pukul 06.15 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 2,42% menjadi US$ 3,66 triliun dalam 24 jam terakhir.
Harga Bitcoin kini turun tajam dari rekor tertingginya (ATH) di US$ 126.223, yang tercatat pada 7 Oktober 2025.
Mengutip laporan CoinDesk, gejolak di sektor perbankan regional AS menjadi faktor utama di balik tekanan terbaru di pasar kripto.
Kekhawatiran investor meningkat setelah muncul sinyal risiko kredit dan tanda-tanda perlambatan ekonomi yang lebih luas di AS.
CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperingatkan potensi munculnya masalah keuangan yang lebih besar.
“Ketika Anda melihat satu kerusakan, kemungkinan ada yang lain,” ujar Dimon dalam panggilan kinerja kuartalan bank tersebut.
Komentar itu muncul setelah kebangkrutan First Brands, pemasok suku cadang mobil besar, dan Tricolor Holdings, pemberi pinjaman otomotif subprime, yang mengguncang pasar korporasi AS.
Efek domino mulai terasa:
Kedua saham bank tersebut turun masing-masing 12% dan 10%, menyeret indeks bank regional AS ke posisi terendah dalam dua bulan.
Meskipun pasar saham utama masih relatif stabil — dengan S&P 500 hanya turun 0,8% — sentimen ‘risk off’ meluas ke seluruh kelas aset, termasuk kripto.
Sebaliknya, harga emas melonjak 2,5% ke rekor baru mendekati US$ 4.300 per ons, mencerminkan meningkatnya permintaan aset safe haven.
Sejarah mencatat, setiap kali terjadi gejolak di pasar keuangan tradisional, Bitcoin awalnya ikut tertekan, tetapi kemudian bangkit kuat ketika bank sentral mulai melonggarkan kebijakan moneter.
Dua contoh utama:
Kini, pola yang sama tampaknya mulai terbentuk kembali.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 8 basis poin ke 3,97%, level terendah sejak April, sementara yield dua tahun jatuh ke 3,42%, posisi terendah dalam lebih dari tiga tahun.
Data dari CME FedWatch Tool menunjukkan pelaku pasar kini memperkirakan peluang 3,2% bagi pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan The Fed akhir bulan ini — naik dari 0% sehari sebelumnya.
Selain itu, ekspektasi total pemangkasan 75 basis poin hingga akhir 2025 juga meningkat menjadi 11%, dari sebelumnya nihil.
Para analis menilai, jika The Fed benar-benar memulai pelonggaran, hal ini dapat menjadi benih bull run baru bagi Bitcoin, sebagaimana yang terjadi dalam dua episode sebelumnya.
“Setiap kali likuiditas kembali ke sistem, Bitcoin adalah aset pertama yang merespons,” tulis analis CoinDesk Markets.
“Kali ini tidak berbeda — hanya masalah waktu sebelum arus modal kembali mengalir ke aset digital.”
Meski harga Bitcoin kembali anjlok ke kisaran US$ 107 ribu, banyak analis melihat fase ini sebagai periode akumulasi menjelang fase pemulihan yang lebih kuat.
Kombinasi antara tekanan di sektor keuangan AS, turunnya imbal hasil obligasi, dan potensi pemangkasan suku bunga bisa menciptakan lingkungan ideal bagi reli aset kripto di akhir tahun.
“Gejolak sektor perbankan hanya memperkuat argumen bahwa Bitcoin dibutuhkan sebagai aset alternatif non-sistemik,” tulis laporan Blockware Solutions.
“Jika pelonggaran moneter benar-benar dimulai, kita bisa melihat Bitcoin kembali menembus US$ 120.000 bahkan sebelum 2026.”
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...