Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 09 Oct, 2025

Bitcoin Terkoreksi ke US$ 121 Ribu, Pasar Kripto Melemah di Tengah Jeda Reli Emas dan Perak

πŸ“‰ Pasar Kripto Kembali Melemah Setelah Reli Tajam

Pasar aset digital kembali tergelincir dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) terkoreksi ke kisaran US$ 121 ribu, bersamaan dengan melambatnya reli harga emas dan perak yang sebelumnya sempat mencetak rekor baru.

Berdasarkan data CoinMarketCap, Jumat (10/10/2025) pukul 06.15 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 1,79% menjadi US$ 4,14 triliun.

  • Bitcoin (BTC): -1,52% β†’ US$ 121.460 (β‰ˆ Rp 2,01 miliar, kurs Rp 16.563)
  • Ethereum (ETH): -3,49% β†’ US$ 4.366
  • Solana (SOL): -3,52% β†’ US$ 220
  • Dogecoin (DOGE): -2,89% β†’ US$ 0,24
  • XRP: -2,94% β†’ US$ 2,80
  • Binance Coin (BNB): -3,4% β†’ US$ 1.253

Koreksi ini terjadi hanya tiga hari setelah Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di US$ 126.223 per BTC pada Selasa (7/10/2025).


πŸͺ™ Bitcoin Melemah Seiring Jeda Reli Emas dan Perak

Menurut laporan CoinDesk, pelemahan harga Bitcoin terjadi seiring jeda penguatan di pasar logam mulia, terutama emas dan perak, yang sebelumnya mencatat lonjakan signifikan.

  • Harga perak sempat mencetak tonggak sejarah baru, menembus US$ 50 per ounce untuk pertama kalinya dalam sejarah.
    Namun, level psikologis tersebut langsung memicu aksi ambil untung besar-besaran, membuat harga anjlok sekitar 4% hanya dalam hitungan menit dan kini berada di kisaran US$ 48,55 per ounce.
  • Harga emas juga terkoreksi tajam setelah gagal bertahan di atas US$ 4.000 per troy ounce, level yang sempat menjadi fokus utama pasar beberapa pekan terakhir.

Analis pasar senior Capital.com, Daniela Sabin Hathorn, menilai pergerakan harga perak saat ini mencerminkan pasar yang mulai jenuh beli (overbought).

β€œDalam jangka pendek, momentum harga perak tampak fluktuatif. Namun dalam jangka menengah, minat beli di atas level US$ 50 kemungkinan masih kuat selama kondisi makro dan imbal hasil riil tetap stabil,” ujarnya.


🏦 Shutdown Pemerintah AS Picu Kekhawatiran Pasar

Kebuntuan politik di Amerika Serikat yang menyebabkan penutupan sementara (shutdown) pemerintahan federal mulai menekan sentimen pasar global.

Gangguan terhadap publikasi data ekonomi penting, keterlambatan laporan tenaga kerja, serta terhentinya sebagian aktivitas lembaga keuangan federal membuat investor memilih bersikap hati-hati di berbagai kelas aset, termasuk kripto.

Ketidakpastian ini memperburuk volatilitas, terutama karena investor masih menunggu arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) pada akhir Oktober mendatang.


πŸ“Š Dominasi Bitcoin Naik, Rotasi Modal dari Altcoin Terjadi

Menariknya, di tengah koreksi pasar, dominasi Bitcoin terhadap total kapitalisasi pasar kripto meningkat ke level tertinggi dalam delapan pekan terakhir, yakni 59,4%, berdasarkan data TradingView.

Kenaikan dominasi ini menandakan adanya rotasi modal dari altcoin ke Bitcoin β€” di mana investor cenderung memilih aset kripto utama yang lebih likuid dan dianggap lebih stabil di tengah ketidakpastian pasar.


⚠️ Pasar Derivatif Alami Likuidasi Besar-Besaran

Volatilitas pasar juga memicu gelombang likuidasi besar di pasar derivatif kripto.
Menurut data CoinGlass, lebih dari US$ 600 juta posisi leverage telah dilikuidasi dalam 24 jam terakhir, mayoritas berasal dari posisi long yang terjebak di puncak harga.

Kondisi ini memperkuat pandangan bahwa pasar sedang memasuki fase konsolidasi sehat, setelah reli agresif sejak akhir September yang sempat mendorong Bitcoin ke rekor tertinggi.


πŸͺ™ Kesimpulan: Pasar Kripto Masuki Fase Pendinginan

Koreksi Bitcoin ke level US$ 121 ribu mencerminkan fase normalisasi setelah reli besar dalam beberapa pekan terakhir.
Faktor eksternal seperti jeda reli emas dan perak, shutdown pemerintah AS, serta aksi likuidasi di pasar derivatif mempertegas bahwa pasar sedang mencari keseimbangan baru.

Namun, kenaikan dominasi Bitcoin di atas 59% menunjukkan investor masih menganggap BTC sebagai aset paling kuat dan defensif di tengah ketidakpastian global.

Jika volatilitas mereda dan sentimen makro stabil, fase konsolidasi ini justru bisa menjadi landasan baru untuk reli berikutnya, dengan target kembali ke kisaran US$ 125.000–130.000 di kuartal IV-2025.

You may also like

Related posts