Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 07 Aug, 2025

Cara Cerdas (atau Sarkastis) Menggunakan Trailing Stop dalam Trading

Cara Cerdas Menggunakan Trailing Stop dalam Trading

Cara Cerdas (atau Sarkastis) Menggunakan Trailing Stop dalam Trading

Tra­iling stop bisa dibilang ibarat satpam digital: menjaga cuan kamu tanpa menghalangi momen profit maksimal—kecuali kamu terlalu takut ambil risiko. Yuk, bedah bareng.

Trailing Stop Itu Apa Sih?

Trailing stop itu mirip stop-loss otomatis, tapi bergerak mengikuti harga yang naik—kalau harga turun, dia diem aja. Jadi kalau harga mundur setelah kamu untung, trailing stop akan “menjerat” keuntunganmu. Cerdas, bukan?

Fungsi Utama Trailing Stop

  • ✂️ Melindungi untung
    Biar profit yang sudah kamu raih gak kabur.
  • Memberi ruang ke pasar untuk berkembang
    Biar harga terbang lebih tinggi tanpa terburu-buru “nge-lock” terlalu awal.

Macam Trailing Stop: Tetap vs. Dinamis

Jarak Tetap (Fixed)

Katanya sih simpel: trailing stop ditetapkan tetap, misal Rp100.000 di bawah harga pasar—tetap sama RX. Kalau harga naik, trailing stop juga ikut naik Rp100.000. Kalau turun, tanpa kompromi: tutup posisi.

Jarak Dinamis (Berdasar Indikator)

Lebih pintar: pakai ATR atau volatilitas pasar sebagai patokan. Jadi kalau pasar lagi tenang, trailing stop ketat; kalau pasar gejolak, lebih longgar. Canggih? Banget.

Cara Pakai: Tiga Langkah Dialogikal

Bayangin kamu mau beli saham ABC di harga Rp1.000.
Kamu pasang:

  • Trailing-stop-loss fixed: Rp50
  • Trailing-stop-loss dinamis: 2 × ATR

Kalau harga naik ke Rp1.200:

  • Trailing fixed berikutnya = Rp1.150
  • Trailing dinamis ikut mengolah berdasarkan ATR, bisa jadi Rp1.140–1.160

Kalau turun, trailing stop akan memicu order jual.

Kapan Trailing Stop Ideal?

  • Tren sedang moncer: takut missing out, tapi takut juga backfire? Trailing stop bikin aman.
  • Kurangi stres: gak perlu mantengin grafik tiap detik—biarkan trailing stop bekerja.
  • Mencegah jual terlalu dini: kalau masih cuan, trailing stop bakal nagih “enough, cuan aja dulu!”

Tips Anti-Kubur Profit di Trailing Stop

  1. Gunakan ATR untuk trailing dinamis, bukan sekadar tebakan. Biar pas dengan volatilitas.
  2. Hindari cuangbung (pipi): terlalu dekat = mudah “ketendang”, terlalu jauh = gak ada arti proteksi.
  3. Pantau strategi: jangan di-park terlalu panjang. Pasar berubah, harus adaptif.

Kesimpulan: Trailing Stop = Jagoan Anti-Rugi

Trailing stop itu sahabat sejati trader yang mau manfaatkan tren tanpa jadi korban volatilitas. Pas buat yang gak mau deg-degan tiap detik. Gampang, kan?

Want More Good Stuff?

Kalau kamu suka artikel sarkas-edukatif kayak gini, wajib follow akun social media INVEZTO! Banyak info menarik, meme finansial, dan strategi gokil siap ngedrop tiap hari—follow sekarang juga supaya kamu gak kudet! 🚀

You may also like

Related posts