Harga emas dunia rontok parah di awal pekan ini (Senin, 12 Mei 2025), setelah AS dan China tiba-tiba sepakat untuk menurunkan tarif impor masing-masing. Kesepakatan ini membuat investor ramai-ramai keluar dari aset safe haven seperti emas dan berburu aset berisiko.
Emas spot ambles 2,67% ke level US$ 3.235,6, jauh dari rekor ATH bulan lalu di US$ 3.500,05. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS longsor lebih dalam, minus 3,5% ke US$ 3.228 per ons.
Analis dari BullionVault, Adrian Ash, menyebut bahwa emas rentan koreksi setelah sebelumnya menguat tajam akibat kegaduhan politik AS. Sekarang ketika sentimen pasar lebih tenang, ruang emas untuk naik hanya terbuka jika optimisme ini kembali goyah.
Dalam kesepakatan terbaru, tarif AS atas barang China dipangkas dari 145% ke 30%, dan China menurunkan bea masuk produk AS dari 125% jadi 10%. Efektif selama 90 hari ke depan.
Di sisi lain, dolar AS malah menguat ke level tertinggi sebulan terakhir, yang otomatis menekan harga emas karena jadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Menurut Kitco Metals, target teknikal emas saat ini adalah kembali menembus resistance US$ 3.250–3.275, sebelum mencoba balik ke US$ 3.350.
Pasar sekarang menunggu data inflasi CPI AS (13 Mei), PPI, dan penjualan ritel untuk memprediksi langkah The Fed selanjutnya.
Note: Suku bunga rendah = angin segar buat emas. Tapi kalau inflasi tinggi = The Fed bisa hawkish lagi.
Bukan cuma emas yang rontok:
Perak turun 0,9% ke US$ 32,4
Platinum jatuh 1,9% ke US$ 976,06
Palladium ambles 3,4% ke US$ 942,69
✅ Dapatkan Update Signal Forex dan Insight Eksklusif di Channel Invezto.
Klik disini: https://invezto.com/channel
Tetap konsisten, terus belajar, dan semoga sukses di perjalanan tradingmu!
XAU/USD – Konsolidasi Sehat dalam Uptr...
AUD/USD – Bias Bullish Terjaga Selama ...
Dalam dunia trading yang serba cepat dan...
XAU/USD – Bullish Lanjut Selama Di Ata...