Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 09 Dec, 2025

Emas Masih Raja, Tapi Awas Jatuh

Emas Masih Raja, Tapi Awas Jatuh

Emas Masih Raja, Tapi Beruang Siap Menerkam: Analisis Brutal Jelang Tutup Tahun 2025

Selamat datang di bulan Desember 2025. Bagi kalian para pemuja emas (Gold Bugs), bulan ini mungkin terasa seperti surga. Setelah empat bulan berturut-turut harga emas naik tanpa rem, rasanya tidak ada yang bisa menghentikan logam mulia ini, bukan? Emas baru saja memulai Desember dengan lonjakan 1% di perdagangan London, seolah-olah mengejek semua aset lain yang sedang ngos-ngosan.

Tapi tahan dulu euforianya. Sebelum kamu menggadaikan rumah nenekmu untuk all-in di XAU/USD, ada baiknya kita bedah realitanya dengan kepala dingin. Fawad Razaqzada, analis pasar yang tidak suka basa-basi, baru saja merilis peringatan keras: Bulls (pembeli) memang masih memegang kendali, tapi Bears (penjual) sedang mengintip dari balik semak-semak, siap mengambil alih kapan saja.

Artikel ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menyelamatkan portofoliomu dari kehancuran karena rasa percaya diri yang berlebihan (overconfidence). Mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi di balik kilau emas yang menyilaukan ini.

Kenapa Emas Masih "Seksi" di Mata Investor?

Mari kita mulai dari kabar baiknya dulu, supaya kamu tidak langsung menutup halaman ini. Kenapa emas masih berlari kencang?

1. Harapan Palsu (atau Nyata?) The Fed

Pasar masih mabuk kepayang dengan narasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga. Prospek pemangkasan suku bunga adalah bahan bakar roket bagi emas. Semakin rendah bunga, semakin menarik emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset) ini. Ditambah lagi, ketidakpastian politik global membuat emas tetap menjadi tempat pelarian teraman.

2. "Whales" Masih Lapar (Terutama China)

Sisi permintaan juga tidak kalah gila. Narasi de-dolarisasi masih laku keras, dan Bank Sentral di seluruh dunia—terutama sang naga, China—terus menumpuk emas di brankas mereka. Selama "big boys" ini terus membeli, harga punya lantai yang kuat. Tapi pertanyaannya: sampai kapan?

Sinyal Bahaya: Apa yang Bisa Membunuh Reli Ini?

Nah, sekarang masuk ke bagian yang tidak ingin kamu dengar. Ada beberapa ranjau darat yang bisa meledakkan tren naik ini dalam sekejap.

1. Perdamaian Itu "Buruk" Bagi Emas

Terdengar kejam, tapi itulah hukum pasar. Emas menyukai kekacauan, perang, dan ketakutan. Saat ini, premi risiko geopolitik dari perang Ukraina mungkin mulai memudar. Ada bisik-bisik konstruktif tentang diskusi damai antara Rusia dan sekutu Ukraina. Belum lagi gencatan senjata di Gaza dan ketenangan sementara dalam perang dagang AS-China.

Jika dunia tiba-tiba menjadi tempat yang damai dan penuh cinta, siapa yang butuh safe haven? Permintaan emas bisa menguap lebih cepat daripada es krim di gurun sahara.

2. Jepang Sedang "Ngamuk" (Yields Menggila)

Jangan pernah remehkan Jepang. Komentar hawkish dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) baru saja membuat pasar obligasi mereka bergejolak. Yield obligasi Jepang naik tajam.

Kenapa kamu harus peduli? Karena jika yield Jepang terus naik, biaya pinjaman pemerintah mereka bengkak. Ini bisa memicu volatilitas pasar global dan potensi reverse carry trade. Dalam skenario ini, posisi leveraged di seluruh dunia—termasuk emas dan perak—bisa dilikuidasi paksa (margin call) untuk menutupi kerugian di tempat lain. Ingat, saat pasar panik, investor tidak menjual apa yang mereka mau, tapi apa yang mereka bisa.

Analisis Teknikal: "Kill Zone" di $4.275

Lupakan opini, mari bicara angka. Grafik tidak pernah bohong (kecuali kalau kamu salah tarik garis).

Secara teknikal, momentum emas memang kuat. Emas baru saja keluar dari pola triangle breakout klasik di grafik harian. Rata-rata pergerakan (Moving Averages) juga mendukung tren naik.

TAPI...

Kita sedang berada di zona kritis. Emas sekarang sedang menguji zona resistensi (tahanan atas) yang sangat kuat di area $4.245 hingga $4.275. (Ya, di tahun 2025 ini harganya memang sudah setinggi itu).

  • Skenario Bullish (Langit Tujuh): Jika emas berhasil menembus $4.275 dengan volume kuat, silakan pesta pora. Target berikutnya adalah All-Time High di $4.381 dan mungkin lebih tinggi lagi.
  • Skenario Bearish (Jebakan Batman): Area $4.245 - $4.275 ini juga merupakan titik keputusan. Jika harga ditolak (rejected) di sini, bersiaplah untuk terjun bebas. Target koreksi pertama ada di $4.200, dan jika itu jebol, kita bisa melihat $4.168 dalam sekejap mata.

Korelasi Mematikan dengan Saham

Satu hal lagi yang perlu dicatat: Belakangan ini, emas dan pasar saham bergerak searah (korelasi positif). Jika pasar saham rontok (mungkin karena data ekonomi AS yang jelek atau masalah di Jepang), emas bisa terseret turun bersamanya. Jangan berasumsi emas akan naik otomatis kalau saham turun.

Kesimpulan: Jangan Jadi Pahlawan Kesiangan

Desember 2025 memberikan dua pilihan: mengikuti arus Bulls yang sedang memimpin, atau bersiap mengambil posisi Bears saat tanda-tanda kelemahan muncul di resistensi $4.275.

Pasar tidak peduli dengan analisamu, pasar hanya peduli pada likuiditas dan sentimen. Saat ini, keuntungan dari keraguan (benefit of the doubt) masih milik pembeli. Tapi ingat, setiap pesta pasti berakhir, dan biasanya berakhir saat kamu baru saja mulai menikmatinya.

Jangan trading dengan emosi. Perhatikan level $4.275 seperti elang mengintai mangsa. Jika tembus, ikut arus. Jika mental, balik badan.


Bingung Harus Masuk Posisi di Mana?

Membaca analisis itu satu hal, mengeksekusinya di pasar yang liar adalah hal lain. Kalau kamu tidak mau akun tradingmu jadi donasi pasar akhir tahun, kamu butuh panduan yang lebih real-time.

Berhenti menebak-nebak. Mulailah trading dengan data.

👉 Follow akun social media INVEZTO sekarang! Kami memberikan update harian, sinyal teknikal yang masuk akal, dan strategi manajemen risiko yang akan menjaga nyawa akunmu tetap utuh sampai 2026. Klik follow, sebelum market menghukummu!

You may also like

Related posts