Pasangan mata uang EUR/GBP terus menguat, mencapai sekitar 0,8305 pada awal sesi perdagangan Eropa hari Senin. Sentimen dovish terhadap Bank of England (BoE) melemahkan Pound Sterling (GBP) dan mendukung penguatan EUR/GBP. Para pelaku pasar memproyeksikan penurunan suku bunga BoE sebesar 53 basis poin pada tahun 2025 setelah pengumuman kebijakan terbaru.
Keputusan BoE pekan lalu untuk mempertahankan suku bunga tetap di 4,75%, dengan hasil voting yang terpecah, serta sikap kebijakan yang cenderung dovish, turut menekan GBP. Pejabat BoE menekankan adanya risiko eksternal, seperti ketidakpastian geopolitik dan kemungkinan ancaman tarif dari kebijakan Donald Trump. Gubernur BoE, Andrew Bailey, menyatakan bahwa dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, pihaknya belum dapat memastikan kapan atau seberapa besar suku bunga akan diturunkan di masa depan.
Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, menyampaikan bahwa Zona Euro hampir mencapai target inflasi jangka menengah ECB. Dalam wawancaranya dengan Financial Times, Lagarde mengindikasikan bahwa jika inflasi terus menurun mendekati target 2%, ECB akan melonggarkan suku bunga lebih lanjut, mengingat kebijakan ketat tidak lagi diperlukan.
Namun, para pejabat ECB juga mengkhawatirkan meningkatnya risiko ekonomi akibat lemahnya permintaan dan potensi tarif dari presiden terpilih AS, Donald Trump. Pertemuan kebijakan ECB berikutnya dijadwalkan pada 30 Januari 2025, dengan ekspektasi pasar bahwa siklus pelonggaran ECB akan lebih agresif, yang dapat memberikan tekanan pada Euro terhadap GBP.
Analisis Teknikal AUD/USD: Bearish Setel...
Harga emas global terus mengalami kenaik...
Analisis Teknikal XAU/USD: Emas Berpoten...
Potensi resesi di Amerika Serikat (AS) s...