GBP/JPY Pulih Setelah Penurunan Lima Hari, Didukung Optimisme Investor terhadap Pound Sterling

Pasangan mata uang GBP/JPY menghentikan penurunan lima hari berturut-turut pada Selasa, diperdagangkan di sekitar 192,30 selama sesi Asia. Penguatan Pound Sterling didorong oleh laporan yang menunjukkan tim ekonomi Presiden terpilih AS, Donald Trump, sedang mempertimbangkan pendekatan bertahap terhadap peningkatan tarif impor. Langkah ini diperkirakan dapat meredam lonjakan inflasi, sementara Yen Jepang, sebagai mata uang safe-haven, mengalami pelemahan.

Selain itu, tekanan pada Yen Jepang semakin meningkat karena ketidakpastian terkait waktu kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) berikutnya. Spekulasi pasar menunjukkan kemungkinan penundaan hingga April, menunggu hasil negosiasi kenaikan gaji di musim semi. Wakil Gubernur BoJ, Ryozo Himino, menegaskan bahwa kebijakan moneter akan disesuaikan pada waktu yang tepat tanpa dipengaruhi langsung oleh kebijakan pemerintahan AS yang baru.

Meskipun GBP/JPY saat ini menguat, potensi kenaikannya mungkin terbatas. Pound Sterling menghadapi tantangan dari kekhawatiran stagflasi di Inggris akibat inflasi yang terus tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Selain itu, peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris telah memicu kekhawatiran terhadap kesehatan fiskal negara tersebut, memperlemah sentimen terhadap GBP di tengah ketakutan akan lonjakan utang dan risiko inflasi yang berkelanjutan.