Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 14 Mar, 2025

Hadapi Tekanan dari AS, China Perkuat Cadangan Emas

Harga emas global terus mengalami kenaikan, melanjutkan tren positif dari tahun 2024 hingga 2025. Lonjakan harga emas ini didorong oleh aksi beli besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai bank sentral sejak Januari.

Pada perdagangan Rabu (12/3/2025) pukul 17.12 WIB, harga emas dunia mengalami sedikit pelemahan sebesar 0,02% menjadi US$ 2.915,35 per troy ons. Sebelumnya, pada perdagangan Selasa, harga emas tercatat naik 0,92%. Secara keseluruhan, sepanjang tahun ini harga emas telah meningkat hingga 11,1%.

Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah aksi akumulasi yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral. Meskipun ada beberapa bank sentral yang menjual emas, jumlah pembelian secara keseluruhan masih lebih dominan dibandingkan dengan aksi jual.

Bank Sentral Uzbekistan menjadi institusi dengan jumlah pembelian emas terbesar, yakni mencapai 8,1 ton. Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh Bank Sentral China yang menambah 5 ton emas ke cadangannya. Kazakhstan menyusul di posisi ketiga dengan pembelian emas sebanyak 3,8 ton.

Bagi China, ini merupakan bulan ketiga berturut-turut mereka melakukan pembelian emas. Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, Bank Sentral China (PBoC) telah mengakuisisi total 20,3 ton emas. Sebelumnya, mereka sempat menghentikan akumulasi emas selama enam bulan, tepatnya dari Mei hingga Oktober 2024.

China kembali meningkatkan cadangan emasnya di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Ketegangan ini dikhawatirkan dapat semakin memperburuk ekonomi China akibat penurunan permintaan ekspor. Sejak November 2024, China kembali aktif memborong emas, berlanjut hingga Desember 2024 dan Januari 2025.

Sebagai informasi, Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada 5 November 2024. Tak lama setelah terpilih, ia kembali memperketat kebijakan perdagangan terhadap China, yang berujung pada ketegangan antara kedua negara. Emas sebagai aset safe haven semakin diminati dalam situasi geopolitik dan ekonomi yang tidak stabil, termasuk dalam kondisi perang dagang.

Polandia juga menjadi salah satu negara yang aktif menambah cadangan emasnya. Pada Januari 2025, bank sentral negara tersebut tercatat membeli 3,1 ton emas. India juga ikut menambah kepemilikan emasnya sebanyak 2,8 ton, menjadikannya sebagai negara dengan pembelian emas terbesar kelima pada periode tersebut.

Sementara itu, dari sisi penjualan emas, terdapat tiga bank sentral yang melakukan aksi jual pada Januari 2025. Rusia mencatatkan penjualan terbesar dengan melepas 3,1 ton emas. Yordania berada di posisi kedua dengan penjualan sebesar 3 ton, diikuti oleh Kirgistan yang menjual 1,9 ton emas.

Dari segi cadangan emas nasional, Amerika Serikat masih menduduki posisi pertama sebagai negara dengan jumlah emas terbanyak, mencapai 8.133,5 ton. China berada di posisi ketujuh dengan total cadangan 2.284,5 ton, sedangkan India menempati posisi kesembilan dengan 879 ton. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-45 dalam daftar negara pemilik cadangan emas terbesar, dengan total simpanan emas sebanyak 78,6 ton.

 

✅ Dapatkan Update Signal Forex dan Insight Eksklusif di Channel Invezto:

Link Channel

> WA Channel: https://invezto.com/channel_wa

> Tele Channel: https://invezto.com/channel_tele

Tetap konsisten, terus belajar, dan semoga sukses di perjalanan tradingmu!

You may also like

Related posts