Harga emas mengalami tekanan besar pada pekan ini dan diprediksi akan terus turun setelah mencatatkan rekor tertinggi di US$ 2.942,5 pada 11 Februari lalu. Pada Jumat (14/2/2025), harga emas anjlok 1,5% menjadi US$ 2.883. Faktor utama yang menekan harga emas adalah potensi perdamaian Rusia-Ukraina, yang diperkuat dengan rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Meskipun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum memberikan pernyataan resmi, situasi ini dianggap sebagai tanda berakhirnya konflik dalam waktu dekat. Selain itu, kondisi di Timur Tengah yang lebih kondusif juga tidak mampu menopang harga emas.
Faktor lain yang menekan harga emas adalah meredanya perang dagang global setelah Trump menunda tarif balasan hingga April. Langkah ini dianggap sebagai strategi politik untuk menekan negara-negara mitra dagang AS tanpa memicu eskalasi konflik ekonomi. Dengan perang dagang yang mereda, permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven pun melemah. Di sisi lain, inflasi AS yang masih tinggi membuat The Fed kemungkinan mempertahankan suku bunga hingga semester pertama 2025, yang semakin membebani harga emas.
Selain faktor geopolitik dan ekonomi global, kondisi ekonomi AS juga berkontribusi terhadap pelemahan harga emas. Data ritel AS yang terus menurun selama hampir dua tahun menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2025. Hal ini semakin menguatkan ekspektasi bahwa The Fed akan tetap menjaga kebijakan moneter ketat dalam waktu dekat, yang berpotensi memperpanjang tren penurunan harga emas.
✅ Gabung di Grup Facebook Invezto Trader Community
https://www.facebook.com/share/g/14Gi6cEeNo/
✅ Dapatkan Update dan Insight Eksklusif di Channel WhatsApp
https://whatsapp.com/channel/0029VaoZVAb0QeafSnki4e03
Tetap konsisten, terus belajar, dan semoga sukses di perjalanan tradingmu!
Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald T...
Analisis Teknikal USD/JPY: Potensi Korek...
Analisis Teknikal AUD/USD: Bearish Setel...
Harga emas global terus mengalami kenaik...