Setelah sempat mencetak rekor tertinggi baru di level US$ 3.245,42 per ons, harga emas spot terkoreksi 0,7% ke US$ 3.213,69 pada Senin (14/4/2025). Sementara itu, emas berjangka AS ikut melemah 0,6% ke US$ 3.226,30.
Penurunan ini terjadi di tengah membaiknya selera risiko investor, usai Gedung Putih memutuskan untuk tidak memberlakukan tarif tinggi pada produk-produk elektronik seperti ponsel dan komputer dari China.
Menurut Bart Melek dari TD Securities, aksi beli aset berisiko membuat harga emas sempat turun, meski secara keseluruhan sentimen pasar masih kondusif untuk logam mulia ini. Peter Grant dari Zaner Metals menambahkan, meski minat terhadap safe haven mereda, pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi tetap menjaga daya tarik emas.
Dolar AS sendiri kini berada di level terendah dalam tiga tahun terakhir terhadap mata uang global—hal yang biasanya memperkuat harga emas.
Goldman Sachs bahkan semakin optimistis, menaikkan target harga emas akhir tahun menjadi US$ 3.700, didorong oleh aksi beli bank sentral dan kekhawatiran resesi. Aliran dana ke ETF emas di China pada April bahkan melampaui total kuartal pertama dan mengungguli ETF emas di AS.
Logam mulia lainnya juga bergerak naik: perak bertambah 0,1% ke US$ 32,27, platinum naik 1% jadi US$ 952,1, dan palladium melesat 4,6% ke US$ 957,27 per ons.
✅ Dapatkan Update Signal Forex dan Insight Eksklusif di Channel Invezto.
Klik disini: https://invezto.com/channel
Tetap konsisten, terus belajar, dan semoga sukses di perjalanan tradingmu!
XAU/USD – Analisis Teknikal HarianHarg...
USD/JPY – Analisis Teknikal HarianHarg...
Harga emas dunia kembali menunjukkan tar...
Harga emas dunia kembali bergerak naik p...