Pasar keuangan Asia kembali mengalami tekanan pada pekan ini akibat dua faktor utama:
Kombinasi kedua faktor ini memperkuat sentimen risiko di pasar, mendorong investor global keluar dari aset Asia dan beralih ke safe-haven seperti dolar AS.
Pemerintah AS dikabarkan sedang mempertimbangkan tarif tambahan terhadap produk strategis China, seperti:
Kebijakan ini bertujuan melindungi industri domestik AS, tetapi juga dapat memicu ketegangan dagang baru dengan China.
Pergerakan Mata Uang Asia (per 25 Mei 2024):
Bank of Korea (BOK) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%, sebagai respons terhadap:
Gubernur BOK, Rhee Chang-yong, menyatakan pemotongan ini bertujuan mendukung pemulihan ekonomi. Namun, kebijakan ini juga memperlebar perbedaan suku bunga dengan AS (5,25–5,50%), yang bisa mempercepat arus keluar modal asing.
Pelemahan mata uang Asia dipicu oleh kombinasi faktor eksternal (tarif AS, kebijakan The Fed) dan internal (pemangkasan suku bunga BOK).
Negara-negara Asia menghadapi dilema antara stabilitas mata uang dan pertumbuhan ekonomi. Untuk bertahan, mereka perlu:
✅ Memperkuat fundamental ekonomi melalui stimulus fiskal yang selektif.
✅ Diversifikasi pasar ekspor agar tidak terlalu bergantung pada China.
✅ Gabung di Grup Facebook Invezto Trader Community
https://www.facebook.com/share/g/14Gi6cEeNo/
✅ Dapatkan Update dan Insight Eksklusif di Channel WhatsApp
https://whatsapp.com/channel/0029VaoZVAb0QeafSnki4e03
Tetap konsisten, terus belajar, dan semoga sukses di perjalanan tradingmu!
Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald T...
Analisis Teknikal USD/JPY: Potensi Korek...
Analisis Teknikal AUD/USD: Bearish Setel...
Harga emas global terus mengalami kenaik...