Sebelum Anda ketahuan jadi korban istilah trading yang terdengar keren tapi nyebelin, mari kita telan dulu, pahami dulu apa itu zona permintaan (demand) dan zona penawaran (supply). Intinya, ini adalah area harga di mana pasar bereaksi—seperti konser rock gratis, tiba-tiba ramai dan fluktuatif!
Zona permintaan itu tempat harga turun ke area tertentu, kemudian tiba-tiba muncul pembeli bak disemprit obral diskon. Harga turun dulu, banyak yang coba beli—boom! Harga pun bisa melambung lagi.
Misalnya harga saham turun dari Rp 10.000 ke Rp 9.500, lalu konsisten stabil di level itu. Di situ, banyak yang "memburu murah". Jadilah zona permintaan.
Sebaliknya, zona penawaran adalah saat harga naik ke level tertentu—katakan Rp 11.000—lalu datang penjual seperti di malam diskon, buru-buru jual karena takut turun. Boom! Harga turun lagi.
Intinya, dua zona ini adalah "magnet psikologis" bagi pembeli dan penjual.
Standar analisis teknikal ini cukup andal: cari harga tertinggi dan terendah sebelum arah berubah—di sinilah zona terbentuk. Mirip baca tanda "tahan hati" harga-harga yang cuma flirt aja.
Kalau volume tiba-tiba meledak saat harga mendekati area tersebut, itu sinyal bahwa banyak yang balas harga. Volume besar = validasi zona. Kalau sepi-senyap aja, ya bisa jadi hoaks belaka.
Contoh: Harga turun ke Rp 9.500, volume naik 3x lipat. Siap-siap, kemungkinan harga bakal balik lagi!
Masuk di pinggiran zona memberi peluang aman. Kalau semisal zona permintaan menembus, ya stop-loss otomatis di bawah zona, agar dana tidak ngerembes kemana-mana.
Pas harga naik dari zona permintaan, langsung tetapkan take profit di dekat zona penawaran berikutnya. Kalau masuk zona itu, ambil untung—jangan sampai tergiur harga naik lagi, ujung-ujungnya bonsai profit.
Zona bukan jawaban buat semua masalah hidup. Kadang zona palsu ada—trik pasar. Jadi, tetap disiplin: volume, konfirmasi, risk-reward ratio, stop-loss. Jangan nekat, karena market bisa lebih brutal dari mantan.
Jadi, zona permintaan dan penawaran itu seperti GPS di jalan tol trading—nemuin exit ramainya, tapi enggak jamin nggak nyasar. Strategi kita cuma menambah akurasi, bukan bikin kita jadi robot prediksi harga sempurna.
Kalau Anda merasa artikel ini agak nyindir tapi ngena, berarti misi sarkas dan edukatif sudah tercapai. Buat yang pengen terus jadi yang paling update soal trading, jangan ragu follow akun social media INVEZTO. Cari informasi, tips, dan insight trading terbaru, biar strategi Anda makin mantap, tetep smart, dan sedikit nakal dalam cara terbaik! 🚀
CTA Akhir:
Kalau suka artikel ini dan pengen tau lebih banyak strategi jitu ala trader cerdas tapi sarkastik, follow-in media sosial INVEZTO sekarang juga. Dijamin, informasi tradingnya ngena, bukan cuma ngasal!
⚠️ SIGNAL EUR/USD – 5 AGUSTUS 2025...
Ketika Angin Surga Menjadi Mus...
Cara Memasukkan Order ...
🟡 Analisis Teknikal XAU/USD – Momen...