
Dalam era data keuangan yang makin meledak, manusia saja kadang kewalahan mengingat, menganalisis, dan akhirnya melupai sesuatu yang bisa jadi krusial. Maka lahirlah ide: “Bagaimana kalau kita buat agen otomatis yang punya memori bertingkat?” Itulah yang dikemukakan dalam artikel asli: agen berbasis neural network dengan layered memory — seperti punya otak, tapi tanpa kena pusing.
Jangan berpikir ini cuma galau teknologi belaka — pendekatan ini serius dan bisa jadi game changer untuk sistem trading otomatis. Mari kita bongkar konsepnya: profil, struktur memori, implementasi dalam MQL5, tantangan, dan potensi ke depan.
Pasar keuangan menghasilkan data dalam jumlah luar biasa: berita, laporan keuangan, pergerakan harga setiap detik. Otak manusia punya keterbatasan memori, perhatian, dan bandwidth pemrosesan. Jika dipaksakan, kita bisa lewatkan sinyal penting atau bahkan menyimpulkan secara salah.
Penulis artikel referensi menyebut kerangka FinMem (Performance-Enhanced LLM Agent with Layered Memory). Ide dasarnya:
Agen tidak lahir netral. Di FinMem, agen punya profil risiko yang bisa berupa agresif (risk-seeking), konservatif (risk-averse), atau adaptif (berubah sesuai performa).
Misalnya, jika keuntungan turun secara signifikan selama periode pendek, agen akan berganti ke mode konservatif agar tidak tergelincir lebih dalam.
Profiling ini juga menyertakan unsur domain pasar: agen “mengenal” sektor perusahaan (fundamental), sejarah harga, dan selera trader — lalu adaptasi strategi berdasar itu semua.
Inti dari inovasi ini: memori yang berskala dan bertingkat (berlapis). Tidak semua kejadian penting disimpan selamanya, dan tidak semua data diperlakukan sama:
Modul keputusan FinMem bekerja sebagai berikut:
Gunakan recurrent architectures (misalnya LSTM atau “Mamba”) untuk tiap lapisan memori. Struktur berbeda agar tiap lapisan punya kurva kelupaan berbeda.
Gunakan cross-attention module untuk menggabungkan output dari tiap recurrent block sebagai input bersama ke modul memori.
Kelas CNeuronMemory dan CNeuronFinMem (turunan dari cross-attention) menjadi struktur dasar di perpustakaan MQL5 adaptasi mereka.
Kelas memori diinisialisasi dengan parameter seperti window size, units, heads, dll.
Metode feedForward memanggil fungsi lini (LSTM, Mamba) dan kemudian memadukan output-nya lewat cross-attention.
Backprop dan gradient propagation juga didukung oleh cross-attention class override. Fungsi calcInputGradients, updateInputWeights, dll.
Kelas ini menggabungkan modul memory + attention blocks tambahan + modul state & action mapping:
Init method mengatur semua blok ini, menghubungkan modul cross-attention, menginisiasi memori, dan menyelaraskan struktur data.feedForward dan metode lain di-overwrite agar agen dapat menerima input pasar + memori, agregasi, dan menghasilkan output aksi dan keputusan internal.Artikel asli menjanjikan bagian selanjutnya di mana implementasi ini akan diuji terhadap data historis dan analisis performa.
Penulis menyiratkan bahwa meski tulisan ini baru memulai (inilah “versi adaptasi”), evaluasi nyata di data pasar akan membawa pembaca ke langkah praktis berikutnya.
Kalau kau pikir agen trading hanyalah robot pembuka-tutup posisi, pikirkan ulang. Agen dengan memori berlapis seperti FinMem membuka peluang baru: mengingat apa yang penting, menggabungkan konteks jangka panjang dan jangka pendek, serta merumuskan aksi berdasarkan “pengalaman”. Versi MQL5 adaptif yang dibahas artikel asli memang belum sempurna, tapi ia mewakili lompatan menuju sistem otomatis yang lebih “cerdas”.
Kalau kamu tertarik ikut menyimak kelanjutan eksperimen ini — bagaimana agen diuji, bagaimana performanya dibanding metode tradisional — pastikan kamu follow akun sosial media INVEZTO. Di sana kamu akan mendapatkan update, diskusi, dan insight menarik seputar neural network, trading algoritmik, dan teknologi finansial lainnya. Yuk, kita eksplorasi bersama dan bangun sistem trading masa depan! 🚀
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...