Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 19 Jun, 2025

NZD/USD Menguat Tipis ke 0,6030 Didukung Data PDB Selandia Baru

Pasangan mata uang NZD/USD diperdagangkan naik tipis di sekitar 0,6030 pada awal sesi Asia hari Kamis (19/6). Kenaikan ini ditopang oleh data ekonomi Selandia Baru yang lebih solid dari perkiraan pasar, sekaligus didukung oleh absennya aktivitas pasar AS karena libur nasional Juneteenth.

Laporan resmi dari Statistics New Zealand menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Selandia Baru tumbuh sebesar 0,8% secara kuartalan (QoQ) pada kuartal pertama 2025, mengungguli estimasi pasar yang memproyeksikan pertumbuhan 0,7%. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan revisi pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 0,5% (sebelumnya 0,7%).

Secara tahunan (YoY), PDB Selandia Baru tercatat menyusut sebesar 0,7%, namun tetap lebih baik dari kontraksi 1,3% di kuartal sebelumnya. Hasil ini juga mengalahkan ekspektasi penurunan sebesar 0,8%. Rangkaian data ini memperkuat pandangan bahwa ekonomi Selandia Baru mulai menunjukkan tanda pemulihan, dan hal ini menjadi katalis positif bagi Dolar Selandia Baru (Kiwi).

Dari sisi Amerika Serikat, keputusan Federal Reserve pada hari Rabu untuk menahan suku bunga tetap, sejalan dengan ekspektasi pasar. Dalam proyeksi terbaru, The Fed masih mengisyaratkan kemungkinan dua kali penurunan suku bunga di sisa tahun ini, meskipun mereka memproyeksikan hanya satu pemangkasan lagi masing-masing untuk tahun 2026 dan 2027.

Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers menyatakan bahwa pihaknya masih memerlukan waktu dan data tambahan sebelum mengambil keputusan kebijakan berikutnya. Hal ini mencerminkan sikap hati-hati di tengah kombinasi inflasi yang masih bertahan tinggi dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang mulai melambat.

Sementara itu, ketegangan geopolitik tetap menjadi latar belakang yang membayangi pergerakan mata uang. Reuters melaporkan bahwa militer Amerika Serikat sedang memperkuat kehadirannya di kawasan Timur Tengah. Spekulasi pun muncul bahwa AS mungkin akan terlibat lebih jauh dalam konflik yang terjadi, yang berpotensi memicu aliran modal ke aset safe haven seperti Dolar AS (USD). Jika situasi ini memburuk, kekuatan USD bisa kembali meningkat.

Namun untuk saat ini, momentum penguatan Kiwi masih bertahan, didukung oleh data domestik yang positif. Meski demikian, investor tetap akan berhati-hati, mengingat ketidakpastian global masih tinggi dan pasar AS akan kembali aktif pada sesi berikutnya.

You may also like

Related posts