Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 10 Dec, 2025

The Gold Gobble: Pesta Pora Emas Akhir Tahun

The Gold Gobble: Pesta Pora Emas Akhir Tahun

The Gold Gobble: Kenapa Emas Siap "Melalap" Cuan Besar di Akhir Tahun (Dan Kamu Masih Bengong)

Coba nyalakan TV finansial atau buka feed media sosialmu. Apa isinya? GPU? TPU? AI yang bisa menggoreng telur? Membosankan.

Sementara semua orang sibuk mengejar saham teknologi yang valuasinya sudah tidak masuk akal, ada satu aset "kuno" yang diam-diam sedang menyusun rencana jahat untuk meledak ke atas: Emas.

Ya, logam kuning yang sering diejek sebagai "batu peliharaan" (pet rock) oleh para pemuja crypto dan tech bro ini, ternyata sedang membentuk pola teknikal yang bikin ngiler. Mike Zaccardi, seorang analis yang tahu satu dua hal tentang grafik, menyebut fenomena ini sebagai "The Gold Gobble". Sebuah pesta pora kenaikan harga yang siap dihidangkan tepat di meja makan akhir tahun 2025.

Kalau kamu masih sibuk meratapi portofolio sahammu yang merah, mungkin saatnya melek. Emas bukan sekadar pelindung nilai; saat ini, dia adalah kuda hitam yang siap berlari kencang. Mari kita bedah alasannya dengan bahasa yang manusiawi, sedikit pedas, tapi daging semua.

Pola "Segitiga Simetris": Kode Keras yang Kamu Lewatkan

Mari kita bicara teknikal sebentar. Jangan alergi dulu lihat grafik. Di chart harian, emas sedang membentuk apa yang disebut para teknisi sebagai Symmetrical Triangle (Segitiga Simetris).

Apa artinya? Bayangkan sebuah pegas yang ditekan dari atas (lower highs) dan didorong dari bawah (higher lows). Emas sedang berkonsolidasi, mengumpulkan tenaga, persis seperti yang dilakukannya pada periode April hingga Agustus lalu sebelum meledak naik di kuartal ketiga.

Target Harga yang Bikin Pusing (Dalam Artian Positif)

Kalau kita pakai matematika dasar (tenang, nggak perlu kalkulus), tinggi dari formasi segitiga ini adalah sekitar $460 (dari $3.890 ke $4.350). Jika emas berhasil breakout dari level $4.150, secara teoritis target kenaikannya adalah $4.610.

Ya, kamu tidak salah baca. $4.610.

Dan bukan cuma itu. Indikator RSI (Relative Strength Index) yang tadinya kepanasan di atas 70 (overbought), sekarang sudah "adem" di zona 40-70. Ini adalah zona bullish yang sehat. Artinya, emas tidak sedang "masuk angin", dia cuma sedang ambil napas sebelum lari marathon lagi.

Dejavu 1979: Sejarah yang Mungkin Berulang (Dan Mahal)

Sekarang, mari kita main cocoklogi sejarah. Tapi ini bukan cocoklogi sembarangan. Mike Zaccardi melihat kemiripan yang menakutkan antara tahun 2025 ini dengan tahun 1979.

Di tahun 1979, emas naik gila-gilaan sebesar 59% sepanjang tahun (Year-to-Date). Tapi bagian paling menariknya adalah apa yang terjadi dari Thanksgiving sampai Tahun Baru. Dalam lima minggu terakhir tahun itu, emas melonjak 34%.

Kalau—dan ini "kalau" yang besar—sejarah berulang dengan persentase yang sama, kita bisa melihat emas di level $5.600 saat kembang api tahun baru 2026 meletus. Kedengarannya mustahil? Mungkin. Tapi siapa yang menyangka emas bisa tembus $4.000 tahun ini?

Bahkan jika kita tidak pakai skenario gila 1979, statistik musiman (seasonality) selama 20 tahun terakhir menunjukkan bahwa emas cenderung hijau di bulan November dan Desember. Jadi, secara probabilitas, "Santa Claus Rally" untuk emas itu nyata, bukan dongeng sebelum tidur.

Katalis Makro: The Fed dan Dolar yang "Lemes"

Emas tidak bergerak di ruang hampa. Dia butuh bensin. Dan bensin terbaik saat ini disediakan oleh The Fed.

Pasar saat ini yakin 80% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lagi pada tanggal 10 Desember. Ingat aturan mainnya: Suku bunga turun = Dolar melemah = Emas terbang.

Dolar AS (DXY) di Ujung Tanduk

Indeks Dolar AS (DXY) memang terlihat membentuk pola rounded bottom yang bullish, tapi—dan ini penting—dia tertahan di resistensi kuat 100.50. Jika Dolar gagal menembus level ini dan malah jebol ke bawah garis tren support (sekitar pertengahan September), maka "Beruang" (penjual) akan mengambil alih kemudi Dolar.

Dolar yang jatuh adalah karpet merah bagi emas untuk melenggang naik ke rekor tertinggi baru.

Jangan Lupakan Penambangnya (GDX)

Kalau kamu merasa harga fisik emas atau futures terlalu mahal atau "lambat", liriklah saham-saham penambangnya. ETF Penambang Emas (GDX) sedang memberikan sinyal yang tak kalah seksi.

GDX juga membentuk pola segitiga simetrisnya sendiri. Jika berhasil tembus di atas $81, target berikutnya adalah gap fill di $85, dan target teknikal (measured move) bisa mencapai $93. Ini adalah "bumbu penyedap" (gravy) bagi para investor emas yang ingin leverage tambahan tanpa harus main kontrak berjangka yang bikin jantungan.

Kesimpulan: Waktunya Makan Besar atau Cuma Nonton?

Apakah sejarah 1979 pasti berulang? Tentu tidak ada yang pasti di pasar (kecuali pajak dan kematian). Tapi probabilitasnya ada di meja.

Kamu punya dua pilihan: Terus bersikap skeptis sambil melihat harga emas merayap naik meninggalkanmu, atau mulai memposisikan diri secara cerdas dengan memanfaatkan setup teknikal dan fundamental yang sudah terpampang nyata ini.

Analisis ini bukan ramalan bola kristal, ini adalah peta probabilitas. Dan saat ini, peta itu mengarah ke Utara (Naik).


Mau Tahu Kapan Waktu Terbaik Masuk Posisi?

Membaca pola segitiga itu gampang, tapi mengeksekusi trading saat market sedang volatil butuh nyali dan strategi. Jangan sampai kamu FOMO beli di pucuk $4.600!

Berhenti menebak, mulailah berstrategi.

👉 Follow akun social media INVEZTO sekarang juga! Dapatkan sinyal trading harian, update level teknikal emas yang krusial, dan panduan investasi yang bikin kamu tetap waras di pasar yang gila ini. Klik follow sebelum "The Gold Gobble" selesai dan hanya menyisakan piring kotor buatmu!

You may also like

Related posts