Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 24 Jun, 2025

WTI Jatuh ke Dekat $65, Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran

Harga minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI), tergelincir tajam ke kisaran $65,15 pada perdagangan sesi Asia hari Selasa, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata penuh antara Israel dan Iran.

Pernyataan ini langsung meredakan ketegangan pasar terhadap potensi gangguan pasokan energi dari kawasan Timur Tengah, yang sebelumnya sempat mendorong harga minyak lebih tinggi akibat risiko eskalasi konflik.


Respons Iran dan Situasi Selat Hormuz

Meskipun Parlemen Iran menyetujui keputusan untuk menutup Selat Hormuz sebagai bentuk balasan atas serangan AS akhir pekan lalu, aksi tersebut belum menimbulkan gangguan besar terhadap pengiriman minyak global. Iran bahkan menyerang pangkalan militer AS di Qatar, tetapi hingga saat ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan secara resmi, menunjukkan bahwa konflik berangsur mereda.

Trump menyampaikan bahwa kesepakatan gencatan senjata "lengkap dan total" kini sedang dijalankan, sebuah sinyal kuat bahwa risiko konflik regional meluas mulai menurun.


Efek Samping ke Pasar Minyak

Merosotnya ketegangan di kawasan berpengaruh besar terhadap harga WTI yang sebelumnya sempat naik akibat spekulasi potensi perang skala besar di Timur Tengah. Minyak kembali dijual karena kekhawatiran terhadap gangguan pasokan kini dianggap lebih kecil kemungkinannya.

Namun begitu, bukan berarti harga akan terus melemah. Ada dua faktor utama yang bisa menahan penurunan:

  1. Komentar dovish dari Federal Reserve (The Fed):
    Wakil Ketua The Fed, Michelle Bowman, menyatakan bahwa peluang untuk menurunkan suku bunga semakin terbuka, mengingat tanda-tanda perlambatan di pasar tenaga kerja.
    → Ini bisa melemahkan Dolar AS, dan secara otomatis membuat harga minyak yang berbasis USD jadi lebih murah untuk pembeli global.
    → Efeknya: permintaan naik → harga berpotensi rebound.
  2. Data Ekonomi AS dan Testimoni Powell:
    Hari ini, pasar juga akan mencermati:
    • Testimoni Ketua The Fed Jerome Powell,
    • Data Keyakinan Konsumen AS,
    • dan rilis stok minyak mingguan versi API.
      Ketiga data ini bisa memicu volatilitas tambahan, terutama jika sinyal pelemahan ekonomi AS semakin jelas.

Kesimpulan:

Harga minyak turun setelah Trump umumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, kekhawatiran global belum benar-benar sirna. Kombinasi dari geopolitik yang mereda, potensi pemangkasan suku bunga The Fed, dan data ekonomi AS yang akan segera dirilis akan menjadi kunci arah WTI selanjutnya.

You may also like

Related posts