WTI Melemah ke $73,25, Pasar Tunggu Keputusan Trump Soal Iran

Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), diperdagangkan melemah tipis di sekitar $73,25 per barel pada sesi Asia hari Jumat (21/6). Pelemahan ini terjadi setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan akan mengambil keputusan terkait kemungkinan keterlibatan militer AS dalam konflik antara Israel dan Iran dalam dua minggu ke depan.

Menurut laporan Bloomberg yang dirilis Kamis malam, Trump masih mempertimbangkan apakah akan melakukan serangan militer terhadap Iran menyusul langkah Israel yang memperluas serangannya ke sejumlah fasilitas nuklir milik Iran, termasuk target di daerah Arak. Pernyataan Trump kali ini dianggap sebagai langkah yang lebih hati-hati setelah sebelumnya ia mengeluarkan retorika keras terhadap Teheran.

Sikap yang cenderung menahan diri ini menekan harga minyak karena mengurangi kekhawatiran pasar akan eskalasi langsung dari AS. Namun, potensi konflik tetap tinggi, dan para pelaku pasar masih mewaspadai kemungkinan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Setiap tanda bahwa konflik ini bisa meluas dan menyeret kekuatan besar seperti Amerika Serikat, diperkirakan akan memberikan dorongan kuat pada harga minyak dalam jangka pendek.

Selain faktor geopolitik, harga WTI juga dibayangi oleh prospek permintaan yang melemah. Dalam laporan bulanan yang dirilis Selasa lalu, Badan Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksi permintaan minyak global sebesar 20.000 barel per hari dibandingkan dengan estimasi sebelumnya. Sementara itu, estimasi pasokan justru direvisi naik sebesar 200.000 barel per hari, menjadi total peningkatan pasokan sebesar 1,8 juta bph untuk tahun ini.

Kondisi ini menciptakan tekanan ganda bagi harga minyak: ketidakpastian geopolitik mendukung harga di satu sisi, tetapi fundamental pasokan dan permintaan justru menahan potensi kenaikan yang lebih besar.

Ke depan, pasar minyak akan sangat sensitif terhadap perkembangan politik antara AS, Iran, dan Israel, serta data ekonomi dan laporan pasokan dari lembaga energi utama.